Sebuah film yang benar-benar merobek hatiku. Mungkin bagi sebagian orang film ini biasa saja.
Diawali dari keinginanku untuk mempelajari aksen British, dan beberapa blog merekomendasikan film ini. Sudah lama saya mengetahui sastra ini, sejak zaman SMP dulu, sewaktu membaca novel Twilight. Isabella Swan katanya sangat menyukai karya Austen dan P&P merupakan novel terfavoritnya. Dari situ terbesit keinginan untuk membaca novel P&P. Namun, barulah sekiranya 7 tahun kemudian saya bisa menikmati maha karya film yang diperankan aktris favoritku ini, Keira Knightley.
Nah, jadi sebelum men-download saya cari dulu review filmnya. Karena bacanya pake cepat-cepat, saya menangkap bahwa sepertinya cinta dalam film ini kayak Romeo Juliet gitu atau palingan gak happy ever after deh karena liat poster film-nya juga hmmm seperti forbidden love maybe. (Nanti dibahas bahwa saya ternyata miskonsepsi bangettt)
Di awal film, saya memang excited banget…pokoknya pake banget. Adegan kecantikan seorang Elizabeth Bennet yang diperankan oleh Keira berhasil membuat saya terpesona. Dia masih sangat muda. Kecantikan luar biasa. Saya mulai merasa menyukai keluarga kocak Bennet Family hehehe..
There was a ball. Di situ muncul Mr. Bingley and Mr. Darcy (my prince Darcy hahaha..)
Sejak awal kemunculannya, saya telah menangkap tatapan polos si Mr. Darcy. Aku langsung meleleh kalau liat tatapannya. Matanya berwarna biru, jarang banget liat yang beginian. Detak jantungku mulai merambah mendengar suaranya yang gentle banget. Hmm aku mengerti sekarang. Pria memiliki first impression pada wanita yang menantang argumennya, dan itu yang kulihat dari Mr. Darcy. Lama-lama aku sadar bahwa Lizzie tidak ada hubungan cinta kok dengan Mr. Bingley hahah iya, karena saya sempat khawatir dia akan dipasangkan dengan Bingley, padahal saya sudah mantap menjodohkannya dengan Mr. Darcy (ini nih miskonsepsi gara-gara baca review gak nyadar ambil kesimpulan sendiri hahaha…)
Adegan demi adegan berlalu. Setiap scene yang ada Mr. Darcy-nya membuat saya selalu tersenyum malu. Aduuhhhh saya jatuh cinta lagi pada pemeran pria. Itulah mengapa terkadang saya takut menonton film karena saya takut jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta pada si aktor, hmm susah lepas biarpun dia low profile banget, akan saya kepoin sampe akar-akarnya hahaha (dan itulah yang terjadi sekarang).
Okay, saya suka film ini. Suka banget hehe
Diawali dari keinginanku untuk mempelajari aksen British, dan beberapa blog merekomendasikan film ini. Sudah lama saya mengetahui sastra ini, sejak zaman SMP dulu, sewaktu membaca novel Twilight. Isabella Swan katanya sangat menyukai karya Austen dan P&P merupakan novel terfavoritnya. Dari situ terbesit keinginan untuk membaca novel P&P. Namun, barulah sekiranya 7 tahun kemudian saya bisa menikmati maha karya film yang diperankan aktris favoritku ini, Keira Knightley.
Nah, jadi sebelum men-download saya cari dulu review filmnya. Karena bacanya pake cepat-cepat, saya menangkap bahwa sepertinya cinta dalam film ini kayak Romeo Juliet gitu atau palingan gak happy ever after deh karena liat poster film-nya juga hmmm seperti forbidden love maybe. (Nanti dibahas bahwa saya ternyata miskonsepsi bangettt)
Di awal film, saya memang excited banget…pokoknya pake banget. Adegan kecantikan seorang Elizabeth Bennet yang diperankan oleh Keira berhasil membuat saya terpesona. Dia masih sangat muda. Kecantikan luar biasa. Saya mulai merasa menyukai keluarga kocak Bennet Family hehehe..
There was a ball. Di situ muncul Mr. Bingley and Mr. Darcy (my prince Darcy hahaha..)
Sejak awal kemunculannya, saya telah menangkap tatapan polos si Mr. Darcy. Aku langsung meleleh kalau liat tatapannya. Matanya berwarna biru, jarang banget liat yang beginian. Detak jantungku mulai merambah mendengar suaranya yang gentle banget. Hmm aku mengerti sekarang. Pria memiliki first impression pada wanita yang menantang argumennya, dan itu yang kulihat dari Mr. Darcy. Lama-lama aku sadar bahwa Lizzie tidak ada hubungan cinta kok dengan Mr. Bingley hahah iya, karena saya sempat khawatir dia akan dipasangkan dengan Bingley, padahal saya sudah mantap menjodohkannya dengan Mr. Darcy (ini nih miskonsepsi gara-gara baca review gak nyadar ambil kesimpulan sendiri hahaha…)
Adegan demi adegan berlalu. Setiap scene yang ada Mr. Darcy-nya membuat saya selalu tersenyum malu. Aduuhhhh saya jatuh cinta lagi pada pemeran pria. Itulah mengapa terkadang saya takut menonton film karena saya takut jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta pada si aktor, hmm susah lepas biarpun dia low profile banget, akan saya kepoin sampe akar-akarnya hahaha (dan itulah yang terjadi sekarang).
Okay, saya suka film ini. Suka banget hehe
Comments
Post a Comment