Bapak buat nangis lagi..
Malam ini, bapak mengelus foto-fotoku bersama teman beberapa hari lalu di Mesjid Raya. Saya hanya bisa melihat dari sudut mata, "kenapa pak?". Bapak hanya menjawab bahwa ia sedih melihat anaknya yang satu ini. Padahal saya menilai foto ini biasa-biasa saja. Tapi, setelah bapak menjelaskan mengapa ia sedih, barulah saya sadar bahwa ternyata ada pelajaran yang begitu berharga..
Ya, orang tua mungkin berbeda pandangan dengan kita, namun setidaknya mereka mengetahui makna kehidupan ini lebih baik dari kita. Foto yang begitu sederhana dimaknai dengan begitu kompleks, dan berhasil membuatku mengucurkan air mata juga. Bapak telah mengedukasiku, membuka mataku, dan mengingatkanku lagi akan apa niatku menuntut ilmu. Berpisah dari mereka untuk waktu yang lama haruslah memiliki alasan yang realistis. Terima kasih Bapakku yang kusayang..
Tentang foto itu, hihihi..
"Anak-anak A'banya Iqbal itu, tidak ada yang pacaran. Semuanya langsung dinikahi. Jodohnya datang sendiri. Kasihan dan terharu mahasiswa yang benar-benar menuntut ilmu. Mereka, ya mereka datang ke masjid, memilih masjid."
Ya, saya sangat paham dengan maksud bapak.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (Q.S. At Taubah:122)
Hendaklah kita manusia haus akan ilmu. Teruslah menuntut ilmu dan menyebarkannya, jangan dipendam sendiri ya hihihi.. :D
Murnikan kembali niat kita menuntut ilmu. Jangan pikir dahulu masalah jodoh, itu sudah diatur oleh Allah SWT. Kita hanya bisa memperbaiki diri. Karena dia yang datang adalah cerminan diri kita.
Ya Allah, bimbinglah kami para penuntut ilmu-Mu.
Inshaa Allah, Allahumma amiin.
Malam ini, bapak mengelus foto-fotoku bersama teman beberapa hari lalu di Mesjid Raya. Saya hanya bisa melihat dari sudut mata, "kenapa pak?". Bapak hanya menjawab bahwa ia sedih melihat anaknya yang satu ini. Padahal saya menilai foto ini biasa-biasa saja. Tapi, setelah bapak menjelaskan mengapa ia sedih, barulah saya sadar bahwa ternyata ada pelajaran yang begitu berharga..
Ya, orang tua mungkin berbeda pandangan dengan kita, namun setidaknya mereka mengetahui makna kehidupan ini lebih baik dari kita. Foto yang begitu sederhana dimaknai dengan begitu kompleks, dan berhasil membuatku mengucurkan air mata juga. Bapak telah mengedukasiku, membuka mataku, dan mengingatkanku lagi akan apa niatku menuntut ilmu. Berpisah dari mereka untuk waktu yang lama haruslah memiliki alasan yang realistis. Terima kasih Bapakku yang kusayang..
Tentang foto itu, hihihi..
"Anak-anak A'banya Iqbal itu, tidak ada yang pacaran. Semuanya langsung dinikahi. Jodohnya datang sendiri. Kasihan dan terharu mahasiswa yang benar-benar menuntut ilmu. Mereka, ya mereka datang ke masjid, memilih masjid."
Ya, saya sangat paham dengan maksud bapak.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (Q.S. At Taubah:122)
Hendaklah kita manusia haus akan ilmu. Teruslah menuntut ilmu dan menyebarkannya, jangan dipendam sendiri ya hihihi.. :D
Murnikan kembali niat kita menuntut ilmu. Jangan pikir dahulu masalah jodoh, itu sudah diatur oleh Allah SWT. Kita hanya bisa memperbaiki diri. Karena dia yang datang adalah cerminan diri kita.
Ya Allah, bimbinglah kami para penuntut ilmu-Mu.
Inshaa Allah, Allahumma amiin.
Comments
Post a Comment