Aku percaya dengan apa yang dikatakan oleh Stephenie Meyer dalam novelnya, Twilight. Sangat mudah mempercayai kegilaan di tengah keheningan seperti yang sekarang ini aku rasakan. Ya, KEGILAAN..
Jangan menangis... Sungguh pun berapa kali aku berjanji namun air mata yang sama tidak dapat kubendung. Sudah berapa tahun ini semuanya sama saja. Kadang aku mengingatkan diri bahwa inilah yang terbaik, namun tetap saja aku mengingkari apa yang aku pilih.
Orang di luar sana tak mengetahui sedikit pun. Bukan suatu kebahagiaan. Aku sudah mengalami hal yang sangat berat. Dihadapkan pada pilihan hidup ternyata sangat menentukan masa depan. Bukan itu saja, menjalani keputusan- itulah saat paling menyakitkan. Aku bisa mengatakan bahwa aku merasakan dampak berkepanjangan. Orang-orang tak tahu sakit yang kurasa. Diperlakukan secara tidak adil dari hanya melihat sudut mata saja. Anda memang di tempat berpredikat. Siapa yang mengingkari? Singgungan bukan lagi tajam, tapi sangat tajam.
Dan masalah itu tak pernah hilang walaupun aku terus menguburnya. Sampai kapan?
Ya, aku hanya bermain karakter. Aku kehilangan senyuman yang tulus. Aku memang tertawa, tawa tanpa arti. Bahkan walaupun sesuatu membuatku merasa nyaman sejenak tidak lantas aku melupakan jalan hidupku yang begitu berliku-liku.
Life is hard, isn't it?
Jangan menangis... Sungguh pun berapa kali aku berjanji namun air mata yang sama tidak dapat kubendung. Sudah berapa tahun ini semuanya sama saja. Kadang aku mengingatkan diri bahwa inilah yang terbaik, namun tetap saja aku mengingkari apa yang aku pilih.
Orang di luar sana tak mengetahui sedikit pun. Bukan suatu kebahagiaan. Aku sudah mengalami hal yang sangat berat. Dihadapkan pada pilihan hidup ternyata sangat menentukan masa depan. Bukan itu saja, menjalani keputusan- itulah saat paling menyakitkan. Aku bisa mengatakan bahwa aku merasakan dampak berkepanjangan. Orang-orang tak tahu sakit yang kurasa. Diperlakukan secara tidak adil dari hanya melihat sudut mata saja. Anda memang di tempat berpredikat. Siapa yang mengingkari? Singgungan bukan lagi tajam, tapi sangat tajam.
Dan masalah itu tak pernah hilang walaupun aku terus menguburnya. Sampai kapan?
Ya, aku hanya bermain karakter. Aku kehilangan senyuman yang tulus. Aku memang tertawa, tawa tanpa arti. Bahkan walaupun sesuatu membuatku merasa nyaman sejenak tidak lantas aku melupakan jalan hidupku yang begitu berliku-liku.
Life is hard, isn't it?
Comments
Post a Comment